Apakah kebutuhan yang paling mendesak dari setiap jemaat lokal? Sebuah tempat ibadah yang lebih bagus? Guru-guru Alkitab yang terlatih dengan baik? Seorang penginjil yang setia? Barangkali juga uang yang banyak untuk membiayai lebih banyak lagi pekerjaan Tuhan. Bagaimana jika Anda mampu ambil bagian pada salah satu atau semua hal ini? Jika Anda dapat melakukan satu hal bagi gereja di tempat Anda beribadah, akan seperti apa hasilnya?
Meskipun semua hal ini adalah kebutuhan yang mendesak, ada kebutuhan yang jauh lebih besar daripada semua itu: penatua-penatua yang setia dan saleh di setiap jemaat lokal. Anggota laki-laki yang tidak memenuhi syarat tidak pernah boleh menjadi penatua-penatua (1 Tim. 3:1-7; Titus 1:5-11). Dengan adanya penatua-penatua yang baik, maka kebutuhan-kebutuhan lainnya akan dapat terpenuhi dengan baik.
Yesus tidak pernah ingin meninggalkan gereja-Nya sebagai sebuah kumpulan orang tanpa bimbingan, kacau, dan tidak memiliki pemimpin. Allah telah merencanakan gereja-Nya untuk menjadi sebuah "ekklesia." Gereja-Nya akan menjadi sekumpulan orang yang tersusun rapi sepenuhnya, bukan sebuah sekte yang kacau balau dan mengutamakan kehendak sendiri. Gereja Kristus terdiri dari orang-orang yang taat kepada kehendak Allah.
Penatua-penatua adalah orang-orang 'kunci' di dalam jemaat. Fungsi mereka adalah untuk menilik, mengawasi, mengharmoniskan, dan mengintegrasikan pekerjaan para penginjil, guru-guru, dan seluruh anggota jemaat. Kepenatuaan kuat yang setia di setiap jemaat lokal adalah salah satu cara yang pasti untuk berdiri di hadapan Tuhan suatu hari nanti dan mendengar Dia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia." Sebaliknya, kepenatuaan yang tidak memenuhi syarat adalah jalan yang pasti gagal di dalam pekerjaan Allah dan membinasakan jemaat lokal.
Mengapa hanya sedikit jemaat yang memiliki penilik-penilik yang memenuhi syarat? Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab terlebih dulu. Berapa banyak jemaat yang benar-benar menginginkan penatua-penatua? Berapa banyak orang Kristen yang benar-benar menginginkan penatua-penatua? Apakah rata-rata anggota jemaat akan bersikap toleran terhadap para gembala yang benar? Menyedihkan memang, tetapi banyak orang Kristen berada dalam keadaan demikian, dimana diragukan mereka akan bersikap toleran terhadap orang yang menjaga jiwa mereka. Apakah Anda akan menyerahkan kehidupan rohani Anda kepada kepedulian dan penjagaan para gembala?
Penatua-Penatua Bukan Hal Opsional
Jemaat-jemaat harus menyadari bahwa kepenatuaan bukanlah hal opsional. Kita tidak punya kebebasan untuk memiliki penatua-penatua atau tidak. Kita tidak punya opsi untuk membentuk suatu sistim permanen lain untuk menilik kawanan (seperti rapat umum kaum laki-laki)! Rapat kaum laki-laki biasanya dihadiri oleh orang-orang setia dan tidak setia, petobat baru dan anggota berpengalaman, terpelajar dan tidak terpelajar. Rapat-rapat seperti ini seringkali menimbulkan gesekan, perselisihan dan perpecahan. Rapat-rapat demikian juga kadang-kadang didominasi oleh sekelompok kecil orang atau kadang-kadang oleh satu orang yang dapat bermanuver dan memanipulsai orang lain untuk menyumbangkan suara sesuai dengan keinginannya. Pekerjaan Tuhan tidak dilaksanakan berdasarkan suara populer (mayoritas)! Juga tidak dilaksanakan berdasarkan suara minoritas (kecil)! Tidak akan ada pekerjaan yang berhasil dikerjakan ketika setiap orang yang diberi tanggung jawab itu tidak ada satu pun yang mau bertanggung jawab!
Bagaimanapun juga, dengan tidak adanya para penatua yang memenuhi syarat, maka nampaknya satu-satunya wadah yang masuk akal adalah rapat umum laki-laki setia. Pekerjaan gereja harus dilaksanakan. Seseorang harus mengambil keputusan-keputusan yang tepat.
Mengapa Setiap Jemaat Lokal Harus Menginginkan dan Memiliki Penatua-Penatua?
Karena itu adalah kehendak Allah! Paulus berkata kepada Titus, "Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu" (Titus 1:5). Paulus dan Barnabas "di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua...menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka" (Kisah Para Rasul 14:23). Tidak ada seorang pun memiliki kewajiban atau tanggung jawab atas orang-orang ini. Sebuah jemaat lokal tidak akan pernah benar-benar terorganisir hingga kehendak Allah dilaksanakan dalam hal ini. Alasan nomor satu mengapa setiap jemaat lokal harus memiliki penatua-penatua adalah karena hal itu merupakan kehendak Allah.
Penatua-Penatua Memiliki Kuasa Untuk Menilik
Para penatua memiliki tanggung jawab melihat kepada kuasa itu dimana kehendak Allah yang ditaati. Mereka tidak membuat hukum-hukum yang tidak pernah dibuat Allah. Mereka hanya melaksanakan hukum-hukum yang telah diperintahkan Allah! Allah telah memberikan otoritas untuk melakukan ini.
Penatua-penatua harus MENJAGA diri mereka sendiri dan seluruh kawanan. "Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri" (Kisah Para Rasul 20:28). Kata "menjaga" artinya "memegang...mengarahkan perhatiannya pada..." Roh Kudus telah membuat mereka sebagai penilik dan mereka memiliki hak untuk mengarahkan perhatian mereka pada setiap anggota jemaat dan melihat kepada hal itu bahwa apa yang mereka lakukan berkenan kepada Tuhan.
Mereka harus MENGGEMBALAKAN kawanan. Di dalam 1 Petrus 5:1-3 kita membaca, "Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu." Kata "menggembalakan" atau "memberi makan" artinya "menggembalakan, memberi makan, mendorong minat, mengarahkan, mengawasi, memimpin."
Penatua-penatua memiliki kuasa "MEMIMPIN" atas jemaat. "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah" (Ibrani 13:17). "Memimpin" artinya "berjalan di depan, menjadi pemimpin, menuntun, memerintah, memiliki kuasa atas, memimpin secara terhormat untuk mempengaruhi, mengendalikan dengan nasehat." Mereka harus memberikan kepada jemaat organisasi dan arah. Mereka harus berkomunikasi dengan jemaat, mengevaluasi pekerjaan, dan selalu ingat cara-cara untuk menggunakan setiap anggota jemaat mencapai puncak kemampuan mereka sepenuhnya.
Penatua-penatua memiliki tugas untuk menjaga gereja tetap "KUDUS." Dalam melakukan itu, mereka mengajarkan firman Allah (1 Timotius 3:2). Mereka sanggup dengan ajaran yang sehat "meyakinkan penentang-penentangnya" (Titus 1:9). "Meyakinkan" artinya "membawa kepada terang, membuka, mendemonstrasikan, meyakinkan, menegur, mengoreksi orang-orang yang menentang kebenaran atau yang membuat kebenaran menjadi kontradiksi." Mereka harus "menegor mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang" (1 Tesalonika 5:14). Mereka harus menjadi pelopor disiplin jemaat (2 Tesalonika 3:6).
Meskipun mereka bertanggung jawab atas setiap jiwa yang dipercayakan ke dalam penjagaan mereka dan memiliki otoritas dari Allah untuk melaksanakan tugas mereka, tetapi mereka bukanlah tuan atas harta warisan Allah (1 Petrus 5:3). Ini artinya mereka tidak memimpin dengan tangan besi atau secara diktator. Mereka tidak suka menonjolkan diri seperti Diotrefes (3 Yohanes 9). Sebaliknya, mereka harus lemah lembut dan tidak menuruti kemauan sendiri.
Apakah yang Akan Dilakukan Oleh Penatua-Penatua yang Setia?
Mereka akan rajin belajar Alkitab. Adalah berat untuk menjadi seorang pelatih jika Anda tidak mengetahui aturan mainnya. Oleh karena itu, penatua-penatua akan tetap mengingatkan diri mereka tentang ajaran-ajaran palsu dan akan menjalankan tanggung jawab mereka secara serius untuk menjaga gereja.
Mereka akan mengetahui kebutuhan-kebutuhan anggota jemaat dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu sesuai dengan Firman.
Mereka akan mengenal guru-guru Alkitab dan menjamin tentang kemurnian dan kesetiaan mereka. Hal ini juga termasuk menjamin buku-buku literatur yang digunakan setuju dengan Alkitab.
Mereka adalah orang-orang yang akan memegang teguh perkataan yang benar dan "sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya" (Titus 1:9). Mereka adalah orang-orang yang memiliki keberanian dan kemauan untuk menghadapi kesalahan yang terjadi terus-menerus. Mereka akan mendorong anggota jemaat untuk melawan kesalahan-kesalahan yang merajalela di dalam dan di luar gereja!
Mereka akan menutup mimbar mereka untuk guru-guru palsu. Jika tidak ada penatua-penatua, maka sulit untuk menghentikan guru-guru palsu. Beberapa orang akan keberatan terhadap satu hal atau hal lainnya. Orang-orang akan menjadi kecewa dan terjadi perpecahan. Dengan adanya penatua-penatua, maka mereka akan dapat menghentikan semua itu dan orang-orang setia akan berdiri di belakang mereka untuk mendukung mereka. Beberapa orang mungkin saja menyuarakan keberatan tetapi mereka akan segera melihat bahwa mereka tidak dapat memaksakan cara mereka itu.
Mereka akan menjunjung tinggi orang-orang yang memberitakan firman. Hal ini sangat penting! Mereka akan membiarkan jemaat mengetahui bahwa apa yang diberitakan adalah kehendak Allah dan jika seseorang keberatan, maka akan melihat kepada penatua tentang hal itu, bukan penginjilnya.
Mereka akan membawa gereja keluar dari edukasi, hiburan dan kegiatan rekreasi sekular. Tidak ada otoritas Alkitab bagi gereja untuk mendukung hal-hal demikian. "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus" (Kolose 3:17).
Mereka akan melakukan segala upaya untuk memulihkan gereja kepada keadaannya semula yang sederhana dan suci sesuai dengan yang diotoritaskan oleh Kitab Suci. Hal yang paling menarik di dalam pikiran mereka adalah kembali ke "jalan mula-mula."
Mereka akan tertuju kepada satu hal yaitu firman Allah yang harus ditaati di dalam segala hal. Mereka akan menunjukkan caranya melalui teladan.
Kesimpulan
Jika Anda bekerja di bawah bimbingan penatua-penatua yang baik, maka bersyukurlah dan junjung tinggilah mereka. Jangan pernah kuatir terhadap mereka. Berdoalah untuk mereka.
Jika di jemaat Anda beribadah belum memiliki penatua-penatua, yang terutama sekali, taruhlah di dalam pikiran Anda bahwa sesegera mungkin akan ada beberapa laki-laki dewasa yang memenuhi syarat untuk diangkat menjadi penatua-penatua. Bekerja di bawah bimbingan orang-orang yang setia akan menggerakkan jiwa Anda untuk memiliki semangat besar bagi Tuhan. Bekerjalah sekarang, ketika saatnya tiba, akan ada penatua-penatua yang saleh, bukan hanya di antara Anda, tetapi di setiap jemaat Tuhan!
(Diterjemahkan dari Preparing For The Eldership - Garland Robinson, alih bahasa: Harun Tamale) - Bersambung ke Mempersiapkan Penatua-Penatua Jemaat