Menu Melayang

sabdainjil@gmail.com

Jumat, 09 Juni 2023

Kristus Adalah Kehidupan Hidupku

(Galatia 2:20)

Pendahuluan

Judul artikel ini adalah “Kristus adalah kehidupan hidupku” yang dibangun berdasarkan ayat Alkitab yang paling dikenal, Galatia 2:20, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Di dalam teks ini Paulus menggambarkan bentuk kehidupannya “di dalam Kristus” seperti “Kristus hidup di dalam Aku.” Dia menggunakan delapan kali kata ganti orang (personal pronoun) dan beberapa frasa untuk menekankan judul artikel ini.

Kristus adalah kehidupan hidupku karena Kristus adalah kehidupan (Yohanes 14:6). Yang termasuk di dalam “kehidupan” adalah sumber dan kualitas kehidupan. Kristus membawa “hidup dan kekekalan melalui Injil” (2 Timotius 1:10; Roma 1:16, 17). Kehidupan itu adalah “hidup berkelimpahan” (Yohanes 10:10). Kehidupan spiritual terdapat “di dalam Kristus” (2 Timotius 2:10) tempat segala berkat rohani (Efesus 1:3). Kita harus masuk “ke dalam Kristus” supaya “Kristus hidup di dalam kita.” Kita masuk “ke dalam Kristus” dengan “dibaptiskan ke dalam Kristus” (Galatia 3:27-28; Roma 6:3-4). Sesudah kita percaya kepada Kristus (Ibrani 11:1, 6), bertobat dari dosa-dosa kita (Lukas 13:3; Kisah Rasul 2:38; 17:30-31), dan mengakui iman kita bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah (Kisah Rasul 8:37; Roma 10:9-10), hasilnya adalah “kehidupan di dalam Kristus” dan “Kristus hidup di dalam kita.”

Kristus adalah kehidupan hidupku ketika “aku sudah disalibkan bersama Dia.” Namun aku hidup (I am crucified with Christ) (Galatia 2:20), harfiahnya, “Aku sudah disalibkan,” sebuah kata kerja dalam bentuk lampau di dalam bahasa Yunani, yang menyatakan suatu tindakan yang sudah dilakukan dengan hasil yang berkelanjutan. Paulus sama dengan orang-orang percaya lainnya, sudah disalibkan bersama Kristus pada waktu pertobatannya. Di dalam pertobatan atau penyaliban seseorang, berarti dia telah dipisahkan dari dunia dosa (1 Yohanes 2:15-17), sebuah pancaran hidup baru telah terbuka di dalam Kristus (Zakharia 13:1), agar kita dapat “berjalan dalam kehidupan yang baru” (Roma 6:4), dan hidup oleh Dia (1 Yohanes 4:9) sebagai “ciptaan baru: yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). “Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia” (Kolose 2:20), kita “percaya bahwa kita akan hidup bersama dengan Dia” (Roma 6:8). Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia” (2 Timotius 2:11).

Penyaliban di dalam kehidupan kita, melibatkan tiga hal:
  1. Penyaliban manusia lama kita, “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.  Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa” (Roma 6:6-7).  “Manusia lama” yang berdosa sudah disalibkan supaya kita tidak menjadi hamba kepada dosa lagi melainkan dibenarkan oleh Allah.
  2. Kita menyalibkan dunia, “Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain” (Galatia 6:4).  Dunia ini mengandung unsur-unsur dosa – “... keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup....” (1 Yohanes 2:15-17) – yang dapat menyebabkan kita tidak berkenan kepada Allah.
  3. Kita disalibkan bersama Kristus.  Pada saat manusia lama itu mati dan dunia disalibkan, kita berjalan dan hidup sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah (Roma 6:3-4).

Sesudah penyaliban kita bersama Kristus, Kristus hidup di dalam kita. Hak pilih kita tidak hilang tetapi menggunakannya seperti yang dikehendaki oleh Kristus, kemampuan berpikir kita akan memilih dan berharap. “Kristus hidup di dalam aku” selama aku hidup dalam bentuk kehidupan yang dikehendaki oleh Kristus. Kristus diam di dalam kita melalui iman (Efesus 3:17). Iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Kristus diam di dalam kita melalui firmanNya yang tinggal di dalam diri kita (Yohanes 15:7). Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” (Yohanes 14:23). Firman-Nya akan mengarahkan kita supaya berkenan kepada Allah. Demikian halnya firman yang diam di dalam diri kita akan melindungi kita dari dosa (Mazmur 119:11), jadi firman itu merupakan kehidupan bagi kita (Yohanes 6:63).

“Kehidupan baru” sesudah pertobatan, diatur dalam bentuk yang berlawanan dengan “kehidupan yang lama” sebelum dibaptiskan. Perbedaannya adalah antara bentuk “yang lama” dengan bentuk “yang baru” (2 Korintus 5:17). Kita hidup “di dalam daging” tetapi tidak mengikuti tuntutan daging melainkan “Kristus yang hidup di dalam kita.” Sekarang kita “mencari perkara yang di atas .... bukan yang di bumi” (Kolose 3:1-3).

Kristus adalah kehidupan hidupku, karena Dia mengasihi dan memberikan hidup-Nya bagiku. Apabila kita memahami besarnya kasih Kristus kepada kita (Efesus 3:19-19) dalam hal “Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa...” (Roma 3:8-9), maka kita dituntut supaya tidak hidup untuk diri sendiri melainkan Kristus yang hidup di dalam kita (2 Korintus 5:14-15). (Oleh W. Terry Warner)

Blog Artikel

Artikel Terkait

Back to Top

Cari Artikel