Nas: Titus 1:3-4)
Pendahuluan
Mengapa Kristus Menjadi Juruselamatku?
- Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan (Lukas 2:11; 19:19; Yohanes 3:17; Kisah Rasul 5:31; 1 Timotius 1:15; Ibrani 7:25; 1 Yohanes 4:14).
- Dia menjadi pengganti kita (Mazmur 69:9; Yesaya 53:3; Galatia 3:13; Ibrani 2:9).
- Dia datang untuk memikul dosa semua manusia (Yesaya 53:12; Ibrani 9:28; 1 Petrus 2:24; 1 Yohanes 3:5).
- Dia adalah perantara kita dengan Bapa (1 Timotius 2:5; Ibrani 8:6; 12:24; 1 Yohanes 2:1).
- Dia adalah Juruselamat yang sangat kita butuhkan, karena Dialah satu-satunya pembela kita (Yesaya 59:16); Dia adalah roti hidup yang sesungguhnya (Yohanes 6:35); Dialah satu-satunya sumber kebenaran Ilahi (Yohanes 6:68); Dialah satu-satunya Juruselamat kita (Kisah Rasul 4:12); Dialah satu-satunya fondasi yang benar (1 Korintus 3:11).
Bagaimana Kristus Tidak Menjadi Juruselamatku?
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), maka sekarang kita sama sekali tidak dapat melepaskan diri kita sendiri dari kuasa dosa. Kristus harus menjadi Juruselamat kita; namun ada beberapa cara yang melalui cara tersebut Sang Juruselamat tidak dapat menyelamatkan: (1) Dengan iman saja (Yakobus 2:24); (2) Anugerah saja (Titus 2:11-12); (3) Perbuatan-perbuatan baik orang-orang berdosa saja (Efesus 2:8-9); (4) Dengan hikmat manusia (1 Korintus 1:19-21); (5) Dengan kesetiaan kepada Hukum Taurat (Ibrani 10:4); (6) Dengan “berdoa melalui” beberapa mezbah (altar); (7) Dengan kejujuran dan kesungguhan semata; (8) Dengan memiliki akal sehat yang baik; (9) Dengan bimbingan Roh Kudus secara langsung; (10) Predestinasi (takdir); (11) Subyektivisme.
Bagaimana Kristus Menjadi Juruselamatku?
Di dalam sejarah dunia, pertanyaan yang paling menggugah pikiran dan yang paling menusuk yang pernah ditanyakan adalah pertanyaan pada hari Pentakosta di dalam Kisah Rasul 2:37, “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" dan di dalam Kisah Rasul 16:30, “Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Mari kita perhatikan beberapa hal yang terkandung di dalam pertanyaan tersebut: (1) “Apa” menyatakan bahwa manusia dituntut untuk melakukan sesuatu supaya selamat. (2) “Harus” mencapai tuntutan yang bersifat mutlak. (3) “Kami” menunjukkan suatu tanggung jawab dari pihak manusia di dalam penebusan. (4) “Lakukan” ditujukan pada suatu tindakan yang harus dilakukan oleh orang yang akan beroleh selamat. (5) “Supaya selamat” ditujukan pada objek yang dicari oleh orang-orang yang menanyakan pertanyaan tersebut. Di dalam pertanyaan itu juga berarti penyelamatan dilakukan oleh orang lain, khususnya Yesus Kristus.
Kristus menyelamatkan seorang pendosa dari dosa-dosanya ketika Dia menaati standar obyektif kebenaran Allah (Yohanes 8:32). Yang termasuk dalam ketaatan adalah: (1) Mendengarkan Injil (Roma 10:14-17). (2) Percaya (Ibrani 11:6; Markus 16:15-16). (3) Bertobat (Kisah Rasul 2:38; 3:19; 17:30-31). (4) Mengaku (Roma 10:9-10; Matius 10:32). (5) Berbaptis (penguburan) ke dalam air untuk pengampunan dosa-dosa (Markus 16:16; Kisah Rasul 2:38; Galatia 3:26-27). Di dalam Alkitab tidak terdapat perjanjian untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dengan cara lain selain dari apa yang telah dituliskan oleh orang-orang yang diilhami. Berbicara tentang keselamatan sekarang ini, ada suatu masalah besar yang ditimbulkan oleh pandangan-pandangan yang bersifat subyektif. Tetapi pada akhirnya Allah telah berbicara melalui Putra-Nya (Ibrani 1:1-2).
Saudara-saudara yang terkasih, tidak peduli dengan apa yang saya pikirkan, apa pendapat keluarga, sahabat-sahabat dan tetangga-tetangga saya, pelepasan dari dosa tergantung pada apa yang telah dikatakan oleh Allah di dalam firman-Nya. Kristus menjadi Juruselamat seseorang yang sungguh-sungguh mengasihi Dia dan menaati pengajaran-Nya.
Sekarang Dia adalah Juruselamat hidupku, maka hidupku harus kupergunakan untuk melayani Dia.
Paulus berkata, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati” (Roma 12:1).
Pengorbanan kecil yang dilakukan oleh orang-orang yang diselamatkan tidak pantas dikatakan sama seperti pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan oleh Juruselamat kita (Filipi 2:6-8).
Karena Dia adalah Juruselamat hidup kita, maka hidup kita adalah milik-Nya? Paulus mengatakan bahwa dia adalah seorang “hamba” dan “rasul” Yesus Kristus (Titus 1:1). Dia rela berkorban demi pelayanan itu. Apakah kita rela melakukan hal yang sama?
Sekarang berjuta-juta orang Kristen bertaburan di dunia ini, beberapa di antaranya mengisi tempat-tempat yang penting di dalam kerajaan Tuhan sementara yang lain hanya duduk bermalas-malasan. Apakah yang menjadi penyebab perbedaan itu? Apakah karena orang-orang yang duduk bermalas-malasan itu tidak mau diberdayakan? Bukti bahwa beberapa orang yang diberdayakan dan yang lain tidak, bagiku hal itu tergantung dari niat dan keinginan. Aku yakin betul bahwa apabila saudara-saudara seiman itu diajar lebih baik maka mereka akan berbuat lebih baik. Anggota jemaat mula-mula percaya bahwa Kristus adalah Juruselamat mereka; sehingga mereka terlibat di dalam jemaat. Mereka yang dipakai oleh Allah adalah yang: (1) Bertalenta (Matius 25:14-30; Lukas 12:48). (2) Terlatih (Kisah Rasul 20:4; 7:22). (3) Muda (Kisah Rasul 16:1-3). (4) Tua (Wahyu 1:1-4; Lukas 2:25-35; 36-38). (5) Rendah hati (Lukas 18:9-14). (6) Berdedikasi (Matius 3:1-12; Kisah Rasul 9:10-22). (7) Rela (Yohanes 6:66-71).
Tujuan Kristus menjadi Juruselamat hidup kita adalah supaya kita dapat mengajar orang lain juga (Matius 28:19-20). Kita diselamatkan untuk menyelamatkan orang lain. Terima kasih kepada Allah atas pemberian yang tidak terkatakan ini: Kristus Juruselamat ku/kita. (Oleh Clarence Lavender)