Menu Melayang

sabdainjil@gmail.com

Jumat, 09 Juni 2023

Haruskah Kita Bernyanyi Saat Perjamuan Tuhan Berlangsung?

Tren terbaru di gereja adalah jemaat bernyanyi saat mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Apakah ini berkenan kepada Allah? Para penatua harus memutuskan masalah ini dengan melihat ke dalam Firman Allah. Banyak yang mengatakan bahwa karena Alkitab tidak mengatakan kita tidak boleh melakukannya, maka kita bebas untuk melakukan seperti yang kita inginkan. Apakah ini benar?

Ibadah gereja Tuhan diatur oleh prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Perjanjian Baru. Yesus berkata, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24). Ini artinya bahwa ibadah kita harus dilakukan dengan hati, motif dan niat yang benar, dan itu harus didasarkan pada kasih (I Korintus 13:1-8). Karena ibadah kita ditujukan kepada Allah, Dia sendiri yang berhak menentukan apa yang berkenan di hadirat-Nya.

Prinsip ini memang benar sejak dari awal penciptaan. Dengan iman (Ibrani 11:4), Habel membawa kepada Allah persembahan yang berkenan dari anak sulung kambing dombanya (Kejadian 4:4) dan perbuatannya benar (I John 3:12). Sebaliknya, Kain mempersembahkan dari hasil tanah (Kejadian 4:3) yang tidak diindahkan Allah (Kejadian 4:5) dan perbuatannya jahat (I Yohanes 3:12). Perbedaan antara dua persembahan ini adalah yang satu dipilih sesuai dengan kehendak Allah. Yang lain dipilih sesuai dengan keinginan manusia. Contoh ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus selalu tunduk kepada Allah, dan apapun yang kita lakukan dalam perkataan atau perbuatan harus sesuai dengan otoritas Allah (Kolose 3:17).

Jadi bagaimana kita menentukan apakah bernyanyi dalam ibadah selama Perjamuan Tuhan diotoritaskan oleh Allah? Kebenaran ini dapat ditemukan dalam Kitab Suci secara berbeda-beda. Satu, kita bisa mencari petunjuk dalam ajaran Yesus atau dari penulis Perjanjian Baru yang diilhami. Dua, kita bisa mengikuti contoh ibadah yang dilakukan di bawah kepemimpinan para rasul dalam gereja abad pertama. Dan ketiga, kita dapat memeriksa pengajaran korektif di mana para Rasul telah mengidentifikasi dan mengatasi masalah dalam pertemuan ibadah untuk melihat apa dan mengapa praktik tertentu tidak diperkenankan.

Ajaran tentang Perjamuan Tuhan kaya. Sudah ditetapkan oleh Yesus (Matius 26:26-29; Markus 14:22-25; Lukas 22:14-20) untuk mengenang pengorbanan yang sudah dilakukan demi semua orang di bawah Perjanjian Baru (Lukas 22:19-20). Roti tidak beragi dan air buah anggur melambangkan tubuh dan darah Yesus. Betapa pentingnya Perjamuan Tuhan telah dinyatakan dengan jelas oleh Rasul Paulus yang menekankan empat tujuan berbeda melaksankan Perjamuan Tuhan dalam I Korintus 10 dan 11.

Ada banyak juga bagian dari Perjanjian Baru yang memberikan pengajaran dan contoh nyanyian pujian kepada Allah (Mat. 26:30; Kis 16:25; I Kor 14:15; Ef 5:19; Kol. 3:16; Ibr. 13:15). Kitab Suci menggambarkan tindakan bernyanyi sebagai sarana untuk saling berkata-kata, mengajar dan menegur satu sama lain. Karena itu, dalam bernyanyi harus dengan roh dan akal (I Kor. 14:15) dan menyentuh kehidupan mereka yang mendengarnya (Kisah Para Rasul 16:25).

Alkitab dengan jelas mengotoritaskan orang Kristen bernyanyi dan mengambil Perjamuan Tuhan dalam tindakan terpisah selama pertemuan ibadah pada hari pertama dalam minggu. Namun, di manakah kita menemukan otoritas untuk menggabungkan keduanya bersama-sama sebagai persembahan kepada Allah? Mengikuti pendekatan yang kami usulkan, kita meneliti Kitab Suci untuk mencari tiga hal. Satu, pengajaran khusus dari Yesus atau penulis Perjanjian Baru yang diilhami yang mendukung praktik tersebut. Dua, contoh yang disetujui oleh para Rasul. Atau tiga, beberapa wawasan dan persetujuan dasar yang disediakan oleh diskusi seorang Rasul atau pengajaran korektif yang berhubungan dengan masalah ibadah.

Apa yang kita temukan dalam Kitab Suci? Pertama-tama, tidak ada pengajaran, baik dari Yesus atau para Rasul yang mendukung praktek menyanyi saat ambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Selain itu, tidak ada contoh alkitabiah tentang orang Kristen melakukannya dalam perhimpunan ibadah. I Korintus 10:16-22; 11:17-34 dan Kisah Para Rasul 20:7 semuanya mengacu pada perjamuan Tuhan, tapi tidak ada bagian yang mengatakan apapun tentang beryanyi. Mencari di mana pun, memeriksa penuh ayat-ayat yang berkaitan dengan nyanyian tidak mengungkapkan adanya Perjamuan Tuhan. Karena Kitab Suci berdiam diri, bisakah kita mengambil kesimpulan apapun dari diskusi dan ajaran korektif yang ditemukan dalam Surat-surat Kiriman? Ya kita bisa! Pertama-tama, kita pelajari bahwa adalah mungkin untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan dengan cara yang tidak berkenan. Dalam I Korintus 11:17-34, Paulus menegur jemaat Korintus karena mengabaikan sesama orang Kristen dan kegagalan mereka untuk memberikan perhatian yang sepatutnya pada pentingnya Perjamuan Tuhan saat mereka mengubahnya menjadi pesta biasa. Kedua, kita tahu dari I Korintus 14 bahwa ada cara lain yang dilakukan orang-orang secara tidak benar dalam peribadatan. Seluruh pasal ini berkaitan dengan upaya Paulus untuk memulihkan perintah yang benar bagi ibadah mereka. Khususnya, mereka yang memiliki karunia ajaib berbahasa roh yang berbicara di muka umum tanpa penerjemah. Dalam menegur praktek itu, Paulus mengutip pentingnya berkata-kata kepada orang-orang untuk mendidik, menasihati dan menghibur (I Kor. 14:2-3). Oleh karena itu, nilai nubuat ditekankan agar Gereja Tuhan dapat tumbuh secara rohani dan terdidik (I Kor 14:12). Paulus terus mengajarkan bahwa baik roh maupun akal harus terlibat aktif dalam ibadah (I Kor. 14:13-19). Tujuan Paulus adalah untuk menghilangkan kebingungan dalam peribadatan dan untuk membangun tubuh. Paulus menyimpulkan dengan beberapa arahan.

Dua prinsip pedoman dalam konteks ini adalah bahwa Allah bukanlah Allah kekacauan, melainkan Allah damai sejahtera (I Kor. 14:33), dan segala sesuatu harus dilakukan dengan sopan dan teratur [tertib] (I Kor. 14:40).

Jadi apa hubungannya I Korintus 14 dengan masalah bernyanyi sambil mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan? Jika kita berbicara, mengajar dan menegur satu sama lain ketika kita bernyanyi, maka kita harus mendengarkan dan berkonsentrasi pada perkataan itu. “Aku akan bernyanyi dengan roh, dan aku akan bernyanyi dengan pengertian juga” [atau pikiran/akal] (I Korintus 14:15). Namun, ketika kita mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan, kita harus bersekutu dengan Yesus dan berada dalam periode menguji diri sendiri (I Korintus 11:28) pada waktu peringatan dan pemberitaan khusus ini. Adalah tidak mungkin bagi seorang individu untuk melaksanakan dengan benar dua tindakan ibadah pada saat yang bersamaan karena keduanya memiliki persyaratan yang berbeda. Meskipun memilih lagu bermakna yang berpusat pada kematian Yesus, sebagai manusia biasa, kita tidak dapat memusatkan perhatian sebagaimana mestinya pada semua kegiatan ini sekaligus. Kita tidak bisa mengangkat nada, menyanyikan syair lagu, mendengarkan apa yang dinyanyikan anggota di sekitar kita, mengakui dosa-dosa dalam hidup Anda bersama harga yang telah dibayar untuk penebusan Anda, menilai sikap Anda, menghargai dan menyadari apa yang telah dilakukan Yesus untuk Anda secara pribadi, dll. Demikian pula, jika kita benar-benar memperhatikan perilaku dalam Perjamuan Tuhan, maka kita harus mengabaikan nyanyian. Jadi jika kita berupaya bernyanyi dengan roh dan akal dan mengabaikan aspek-aspek tertentu dari Perjamuan Tuhan, yaitu mengambil bagian dengan cara yang tidak layak, maka itu adalah dosa (I Korintus 11:27) atau kita mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan dengan cara yang layak dan mengabaikan aspek-aspek tertentu dari nyanyian, yaitu tidak bernyanyi dengan roh dan akal, maka itu juga dosa (I Korintus 14:15). Tapi ini bukan pilihan yang benar, karena keduanya menuntun kepada dosa. Bahkan lebih buruk dari ini karena alasan berikut:
  1. Jika kita bernyanyi saat orang lain mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan, kita mengganggu mereka yang memilih untuk tidak bernyanyi dan sungguh-sungguh fokus pada semua aspek Perjamuan Tuhan.
  2. Jika kita menggabungkan kegiatan ibadah, kita melanggar maksud dari arahan Paulus untuk melakukan sesuatu satu per satu, secara berurutan atau bergilir (I Korintus 14:27, 31), karena ada beberapa orang yang berbicara kepada orang lain yang berusaha untuk menguji diri mereka.
  3. Dengan melaksanakan perjamuan (memusatkan perhatian sebagaimana mestinya pada semua aspeknya) sambil bernyanyi bersama, kita menciptakan kebingungan.
  4. Jika kita mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan sambil bernyanyi juga, kita tidak melakukan segala sesuatu dengan sopan dan teratur (I Korintus 14:40.)
  5. Jika kita menerima praktik menggabungkan hal-hal ini, kita membangun preseden [contoh] tidak benar dan mengikat tradisi-tradisi manusia pada semua hal dalam pertemuan ibadah yang, suka atau tidak, bertentangan dengan ajaran Matius 15:1-10.
  6. Mengharuskan ini bagi semua orang berarti menolak beberapa saudara yang setia berkesempatan untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan pada pertemuan ibadah sebagaimana mestinya, dan sama saja menolak untuk berpartisipasi.
  7. Menuntut ini dari setiap orang akan memaksa beberapa orang untuk berbuat dosa karena mereka berpartisipasi dalam pelanggaran hati nurani mereka dan merasa bersalah karena “segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa” (Roma 14:23).
Pertimbangan ini menunjukkan bahwa tidak diperkenankan untuk menggabungkan nyanyian dengan tindakan mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Tidak ada indikasi bahwa orang Kristen abad pertama, baik diajarkan maupun dipraktekkan, hal seperti itu. Apalagi tanpa otoritas spiritual untuk melakukannya, tidak ada pembenaran karena menempatkan jiwa dalam bahaya. Jika jemaat tidak puas dengan mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan selama periode meditasi yang penuh perhatian dalam keheningan, maka masalah dan solusi bukan di telinga melainkan di hati (Matius 15:19). Semoga Tuhan membantu kita untuk bertumbuh dan selalu mencari dan tunduk pada kehendak-Nya dalam segala hal. (Truth For The World:  Should We Sing During the Lord’s Supper? Alih bahasa: HT).

Blog Artikel

Artikel Terkait

Back to Top

Cari Artikel