Melalui artikel ini, kita akan mempertimbangkan apa saja yang
termasuk untuk menjadi murid Yesus Kristus. Jika Anda bukanlah murid saat ini,
Anda akan belajar bagaimana menjadi murid hari ini! Mari kita mulai dengan...
DEFINISI MURID
Kata murid berarti seorang pelajar, dan menunjukkan
seorang yang mengikuti ajaran orang lain (menurut Vine).
Seorang murid juga adalah seorang pengikut,
yaitu sebagai peniru gurunya.
Yesus menyatakan sasaran (goal) seorang murid: menjadi
seperti gurunya (Lukas 6:40). Ini sama dengan sasaran (goal) Allah dalam
penebusan manusia, yaitu kita menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya (Roma 8:29).
Apakah Anda mau mengikut Yesus dan menjadi serupa
dengan-Nya? Jika tidak, maka tidak dapat dikatakan Anda adalah murid-Nya!
Untuk membantu mengenal lebih jauh seorang murid sejati
Yesus, Dia memberikan beberapa karakteristik yang membedakannya...
TANDA MURID
Seorang murid tetap dalam
firman Yesus – Perhatikan apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang yang
percaya kepada-Nya (Yoh. 8:31). Tidaklah cukup kita hanya percaya kepada
Yesus. Kita harus tetap dalam Firman-Nya.
Yaitu, menjadi pelajar yang giat belajar akan ajaran-Nya, dan menjadi pelaku
Firman Allah (Mat. 7:21-27; Yak. 1:21-25).
Seorang murid
mengasihi semua saudara – Perhatikan apa yang dikatakan Yesus kepada para
pengikut-Nya (Yoh. 13:34-35). Kita harus saling mengasihi seperti Yesus
mengasihi kita, dengan kasih yang terlihat kepada orang lain (“dengan demikian
semua orang akan tahu”).
Seorang murid berbuah
banyak - Lagi, perhatikan perkataan Yesus kepada para murid-Nya (Yoh. 15:8). Seorang murid sejati berbuah banyak. Bukan hanya berbuat baik sesekali saja,
tetapi suatu gaya hidup yang mendorong orang-orang untuk memuliakan Allah (Mat. 5:16; 1 Pet. 2:12). Gagal berbuah banyak mengakibatkan seseorang lepas
dari Kristus (Yoh. 15:1-2)!
Seorang murid Yesus artinya lebih dari sekedar anggota
gereja biasa. Ini melibatkan komitmen!
Komitmen yang dimaksud akan kita lihat dan perhatikan lebih
jauh...
BIAYA MENJADI MURID
Yesus harus yang
utama – Menjadi seorang murid, Yesus harus yang utama dari pada diri
sendiri (Luk. 9:23-25), bahkan dari
pada keluarga (Luk. 14:25-26; Mat
10:34-37).
Kita harus rela
menderita bagi Kristus – Dia memanggil kita untuk memikul salib kita sambil
mengikut Dia (Luk. 14:27). Berusaha hidup saleh dalam dunia yang fasik,
mengikuti Yesus yang kadang-kadang mengalami ejekan dan aniaya (2 Titus 3:12). Bahkan seandainya kita
diberkati untuk menghindari hal-hal yang demikian, kita masih harus sukarela
untuk meluangkan waktu dan energi untuk mempromosikan pekerjaan Kristus dengan cara
positif.
Meninggalkan
segalanya untuk mengikut Yesus – Kita harus menghitung biaya (Luk. 14:28-33). Tidak ada yang dapat
mendahului Dia dan firman-Nya bagi kita, karena Dia harus menjadi Raja dan
Tuhan atas hidup kita.
Biaya
menjadi murid yang dituntut oleh Yesus ini menyebabkan banyak yang tidak lagi
mengikut Dia. Tetapi Yesus tidak mencoba untuk mendapatkan perhatian sebanyak
mungkin orang, Dia menginginkan murid! Apakah
harganya sepadan? Saya percaya begitu, karena
mempertimbangkan…
UPAH MENJADI MURID
Berkat masa depan – Kita harus diselamatkan
dari murka Allah yang akan datang (Kis. 17:31;
Roma 5:9). Kita dapat menantikan pengharapan penuh sukacita untuk hidup
dalam kekekalan bersama Allah, bebas dari kesedihan, rasa sakit dan kematian (Wah. 21:1-8).
Berkat saat ini – Yesus menawarkan
kedamaian yang tidak dapat diberikan oleh dunia ini, yang menenangkan hati yang
gelisah dan gentar (Yoh. 14:27).
Perkataan-Nya mendatangkan sukacita untuk melepaskan roh kita dari
depresi (Yoh. 15:11). Dia menawarkan
kepada orang-orang yang mengikut Dia kasih abadi Allah, yang melenyapkan
ketakutan (Yoh. 15:9; 1 Yoh. 4:18). Dia
membuat kita menjadi anggota keluarga Allah (Mak. 10:28-30).
Ada
banyak berkat yang dinikmati oleh murid-murid Yesus; tetapi hal-hal ini sudah
cukup untuk mendemonstrasikan bahwa meskipun menjadi murid itu membutuhkan biaya
besar, namun upahnya jauh mengungguli biayanya!
Sekarang
kita mengerti bagaimana menjadi murid, biaya dan upahnya, maka saya berharap
agar Anda mau menjadi murid sejati Yesus Kristus. Bagaimana seseorang memulainya? Untuk
menemukan jawabannya, kita perlu kembali ke nas Alkitab (Mat. 28:19-20)...
PERMULAAN MENJADI MURID
Itu mencakup baptisan (Mat.
28:19) –
Mengapa harus baptisan? Ingat goal atau sasaran seorang murid: menjadi serupa dengan Yesus. Dia suci dan tanpa dosa, tetapi kita harus
menjadi serupa dengan Dia. Baptisan
adalah tindakan iman yang menghubungkan kita dengan darah Yesus yang menyucikan
supaya kita dapat diampuni (Kis. 2:38;
22:16; Roma 6:3-4). Dengan baptisan
juga seseorang “mengenakan Kristus” (Gai.
3:27). Jadi baptisan adalah langka
awal yang logis bagi seorang murid sejati!
Apa itu baptisan? Baptisan adalah tindakan
ketundukan yang didahului oleh iman kepada Yesus dan pertobatan dari dosa-dosa
kita (Kis. 2:36-38; 8:36-37). Hal
ini tentu menyangkal baptisan bayi, karena bayi-bayi belum mampu percaya dan
bertobat. Baptisan mencakup penguburan ke dalam air, lalu seseorang bangkit
untuk berjalan dalam kehidupan yang baru melalui kuasa Allah (Kis. 8:38; Rom. 6:3-4; Kol. 2:12). Hal
ini juga menyangkal percikan atau tuangan sebagai cara melakukan baptisan,
karena bukan penguburan atau pembenaman dalam air (arti dari kata Yunani
“baptidzo).
Ketika
dilakukan menurut Firman Allah, maka baptisan adalah tindakan iman yang
menghasilkan karya Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita! Dosa-dosa kita telah
dibasuh oleh darah Yesus (Kis. 22:16; Efe.
5:25-27). Kita dilahirkan dan dibaharui kembali oleh Roh Allah supaya kita dapat
hidup sekarang bagi Allah (Tit. 3:5-6).
Baptisan sesungguhnya adalah kelahiran kembali dari air dan Roh (Yoh. 3:5)!
Itu termasuk pengajaran
selanjutnya, ketaatan – Perhatikan dengan teliti apa setelah baptisan (Mat. 28:20). Hal ini membawa kita kembali
kepada definisi murid, karena Yesus menyatakan bahwa kita harus diajar
(pelajar) dan melakukan (penganut atau pelaku). Jadi kita memulai
kehidupan yang didedikasikan untuk belajar dan melakukan semua yang Yesus
perintahkan!
Hanya
orang-orang yang dibaptis secara alkitabiah dan yang menunjukkan tanda
muridlah, meskipun ada biaya, yang sesungguhnya dapat disebut murid Yesus!
Hanya merekalah yang dapat mengharapkan upah menjadi murid, dan memperoleh
penghiburan di dalam janji Yesus: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20).