Menu Melayang

sabdainjil@gmail.com

Rabu, 10 Mei 2023

Karunia-karunia Roh: Apakah Masih Berlaku Saat Ini?


"Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya"
(1 Korintus 12:1). Karunia-karunia Roh di dalam ayat ini adalah kuasa-kuasa ajaib, seperti bernubuat, berbicara dalam bahasa roh (bahasa lain), menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati. Apakah karunia-karuni seperti itu masih berlaku untuk orang-orang saat ini? Kita jangan mengabaikan hal penting ini. Oleh karena itu, mari kita meneliti Kitab Suci untuk mendapatkan kebenaran tentang karunia-karunia Roh.

Alkitab mengajarkan bahwa karunia-karunia ajaib itu dibutuhkan untuk tujuan tertentu dan 
untuk waktu yang terbatas [singkat di abad pertama dan awal abad kedua]. Karunia-karuni Roh harus meneguhkan Firman sampai wahyu itu diselesaikan dalam bentuk tulisan. Kemudian karunia-karunia Roh akan berhenti. Paulus membuktikan ini di dalam 1 Korintus 13:8-13. Biarkan kita mempelajari ayat-ayat ini dengan seksama. "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih."


Perhatikan lagi perkataan Paulus di ayat 8: "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap." Jelas, referensi di sini ditujukan pada karunia-karunia ajaib dari Roh Kudus. Karunia-karunia ini akan lenyap. Di ayat 9, Paulus melanjutkan: “Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.” Orang-orang Kristen mula-mula ini masih berada pada tahap bayi dalam pembangunan mereka sebagai jemaat. Wahyu tertulis dari Allah belum lengkap. Karunia-karuni Roh diperlukan untuk membimbing gereja. Namun, Paulus, dalam ayat 10, menubuatkan: "Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap." Ketika “yang sempurna” tiba, maka karunia-karuni ajaib dari Roh Kudus berhenti.


Kita harus tahu ditujukan pada apa "yang sempurna" dalam teks ini. Kemudian kita juga harus tahu apakah 
"yang sempurna" itu telah tiba atau belum. Kata “sempurna” berarti “lengkap” atau "penuh." Kata “yang” menunjukkan bahwa kata "sempurna" mengacu pada sesuatu, bukan pada seseorang. Namun, beberapa orang menerapkan hal ini pada Yesus Kristus. Mereka mengatakan karunia-karunia ajaib ini dirancang untuk berlanjut sampai Tuhan datang kembali. Karena Tuhan belum datang kembali, mereka percaya bahwa karunia-karunia Roh terus berlanjut. Ini tidak benar. Paulus tidak pernah menulis "jika Dia yang sempurna tiba." Dia berkata "yang sempurna tiba." Kata-kata Paulus tidak sesuai dengan konteksnya jika kita menerapkannya pada Yesus. Juga, kita harus ingat bahwa kata: "sempurna" secara harfiah berarti "lengkap" atau "penuh." Dia tidak mengacu pada kesempurnaan tanpa dosa, tetapi pada kedewasaan, atau kelengkapan. Itulah artinya dalam bahasa asli Perjanjian Baru. Dalam 1 Korintus 13, kelengkapan Perjanjian Baru yang dimaksud Paulus.


Ada sesuatu yang lain dalam 1 Korintus 13:13 yang dengan jelas menunjukkan bahwa "yang sempurna" tidak dapat merujuk pada kedatangan Kristus yang kedua. Pengharapan tidak akan ada lagi ketika Kristus datang kembali. Ingat, Paulus menulis: 
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih.” Dengan kata lain, iman, pengharapan dan kasih akan tinggal setelah yang sempurna tiba. Sekarang, ketika Kristus datang kembali, akankah pengharapan berlanjut? Masih akan berharapkah kita untuk melihat Tuhan kita saat Dia sudah datang kembali? Tentu saja tidak. Dia akan bersama kita! Oleh karena itu, “yang sempurna” dalam 1 Korintus 13:10 tidak dapat merujuk kepada Kristus.


Perhatikan pernyataan Paulus yang lain tentang pengharapan dalam Roma 8:24: “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?”
Pengharapan yang sudah dilihat atau terwujud bukanlah pengharapan lagi. Ketika saya sudah melihat apa yang saya harapkan, itu bukan lagi pengharapan; itu telah terwujud. Jadi Paulus bertanya “...sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang [sudah] dilihatnya?”


Berikut adalah ringkasan dari argumen Paulus yang diilhami yang menunjukkan "yang sempurna" tidak dapat merujuk pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Paulus menyatakan bahwa pengharapan akan terus berlanjut setelah "yang sempurna tiba" (1 Korintus 13:13). Namun, tidak akan ada lagi pengharapan pada kedatangan Kristus setelah Dia sudah datang kelak (Roma 8:24). Oleh karena itu, “yang sempurna” tidak dapat merujuk pada Kristus dan kedatangan-Nya yang kedua kali.

 
Di dalam 1 Korintus 13:11, Paulus menggunakan ilustrasi anak yang tumbuh menjadi laki-laki dewasa. Paulus menunjukkan bagaimana gereja yang masih bayi akan tumbuh untuk mencampai kedewasaan atau kesempurnaan dengan adanya wahyu tertulis yang lengkap yang diberikan oleh Roh Kudus. Alkitab sendiri mengklaim dirinya lengkap sepenuhnya. Mengapa kita memerlukan karunia-karunia ajaib sekarang padahal Alkitab sudah lengkap? Sekarang kita berada di zaman apa yang dinubuatkan Paulus dalam 1 Korintus 13:8-13 sudah tiba. Fakta bahwa Roh Kudus tidak bekerja secara langsung dan ajaib hari ini bukan berarti Allah tidak aktif dalam kehidupan umat-Nya. Providensia (pemeliharaan) Allah dijanjikan dalam Kitab Suci, dan itu hadir di tengah-tengah umat-Nya saat ini. Allah menjawab doa melalui pemeliharaan atau campur tangan-Nya. Allah dapat dan memang bekerja dalam banyak hal, melalui cara alami, tanpa perlu bekerja secara langsung dan ajaib melalui Roh Kudus-Nya. Pengaruhi atau pekerjaan Roh Kudus saat ini melalui Firman yang diilhami!


Firman Allah sudah cukup untuk menghasilkan iman yang taat.
“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yohanes 20:30-31). Firman yang "sempurna" menyediakan semua yang perlu kita ketahui, dan pemeliharaan Tuhan dijanjikan kepada kita sementara kita berjalan menuju rumah jiwa yang abadi. (Truth For The World, alih bahasa: HT)

Blog Artikel

Artikel Terkait

Back to Top

Cari Artikel