Menu Melayang

sabdainjil@gmail.com

Rabu, 17 Mei 2023

Ibadah Gereja Kristus

Yesus berkata, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:23-24). Ada dua hal yang diwajibkan dari para penyembah agar ibadah berkenan kepada Allah.

1. Kita harus menyembah Allah dalam roh. Yaitu, hati kita harus benar. Kita harus benar dalam hidup. Kita harus memiliki sikap yang benar. Kita harus memikirkan apa yang akan kita lakukan (Yesaya 1:11-20; Amsal 28:9; Matius 15:8).

2. Kita harus menyembah Allah dalam kebenaran. Menyembah Allah dalam kebenaran berarti kita akan menyembah Dia menurut kebenaran. Firman Allah adalah kebenaran (Yohanes 17:17). Oleh karena itu, agar ibadah kita berkenan kepada Allah, maka harus dipersembahkan sesuai dengan Firman-Nya.

Perjanjian Baru memberikan praktek-praktek ibadah di mana orang Kristen harus terlibat di dalamnya. Ibadah yang disebutkan dalam Perjanjian Lama seperti menari, musik disertai instrumen, hewan kurban, biduan khusus, dan pembakaran ukupan, hanya diperintahkan kepada bangsa Israel. Perjanjian Lama adalah hukum yang hanya mengikat bagi umat Allah hingga berakhir di kayu salib (Kolose 2:13-14). Orang Kristen harus belajar dari Perjanjian Baru, hukum Kristus untuk semua orang saat ini, bagaimana Allah ingin disembah saat ini. Ibadah yang diwajibkan oleh Allah secara gamblang diatur dalam Perjanjian Baru.

Perjamuan Tuhan

Perjamuan Tuhan atau persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus (1 Korintus 10:16) terdiri dari dua hal: (1) roti tidak beragi (tanpa ragi) dan (2) buah anggur (jus anggur murni). Tujuan Perjamuan Tuhan adalah untuk membawa kita pada peringatan akan pengorbanan tubuh dan darah Yesus di kayu salib untuk dosa kita (Matius 26:26-29). Kita harus berhati-hati saat kita ambil bagian dalam perjamuan ini, yaitu kita harus membedakan darah dan tubuh Yesus sehingga kita mengambilnya dengan cara yang layak (1 Korintus 11:23-30). Orang Kristen harus mengambil Perjamuan Tuhan pada hari pertama dari tiap-tiap minggu atau setiap hari Minggu (Kis. 20:7).

Doa

Doa yang dipanjatkan kepada Allah harus menjadi bagian ibadah umum maupun ibadah pribadi harian kita. Banyak contoh dan ajaran tentang doa di dalam Perjanjian Baru (1 Timotius 2:1-2, 8; Filipi 4:6, dll.). Dalam doa kita kepada Allah, kita bersyukur dan memuji nama-Nya. Dalam doa kita, kita dapat berdoa untuk kebutuhan kita dan kebutuhan orang lain. Yesus memberi kita sebuah "model" doa dalam Matius 6:5-15. Dia tidak bermaksud supaya kita mengulangi doa ini dengan hafalan, tetapi Dia memberikannya sebagai contoh atau pola yang dapat kita ikuti dalam membuat doa kita sendiri. Yesus Kristus adalah perantara dan Imam Besar kita. Oleh karena itu, doa kita harus dialamatkan/ditujukan kepada Allah dalam nama Yesus (Yohanes 16:23; 1 Timotius 2:5; Ibrani 4:14-16; 1 Yohanes 2:1-2).

Memberitakan dan Mengajarkan Firman Allah ataupun Mendengarkan Khotbah

Allah telah memerintahkan kita untuk mengajarkan Firman-Nya (Matius 28:19-20). Baik orang selamat maupun orang berdosa perlu diajar. Oleh karena itu, pelajaran dari Alkitab adalah salah satu tindakan atau praktek ibadah di mana orang Kristen harus terlibat di dalamnya (Kisah 2:42). Kita harus belajar Firman Allah supaya kita dapat bertumbuh lebih kuat di dalam Kristus, mengajar orang lain, dan menentang ajaran sesat (1 Petrus 2:1-2; 2 Timotius 2:2; 4:1-5). Ini adalah bagian yang sangat penting dari ibadah kita dan tidak boleh diabaikan.

Persembahan (Kolekte)

Memberi harta kita adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah. Ini adalah cara gereja Kristus mendapatkan dana yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaannya. Allah telah memberi kita rencana yang sempurna tentang persembahan (1 Korintus 16:2). Kita diberitahu siapa yang memberi, “hendaklah kamu.” Kita diberitahu kapan kita harus memberi, “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu." Kita juga diberitahu berapa banyak yang harus dipersembahkan, "sesuai dengan apa yang kamu peroleh." Kita menunjukkan kasih kita kepada Allah ketika kita memberi dengan sukacita dan sukarela kepada-Nya (2 Korintus 9:7).

Nyanyian

Orang Kristen diperintahkan untuk memuji

Allah dengan nyanyian pujian (Kolose 3:16). Jenis musik yang Allah perintahkan untuk gereja-Nya adalah musik vokal saja, yaitu bernyanyi. Tidak ada perintah atau contoh di mana pun dalam Perjanjian Baru tentang penggunaan alat musik mekanis dalam ibadah Kristen. Menambahkan alat musik ke dalam nyanyian kita adalah dosa karena menambahkan apa yang tidak pernah diperintahkan Allah kepada kita untuk dilakukan. Tidak ada seorang pun yang memiliki hak untuk melakukan ini (Wahyu 22:18-19; 2 Yohanes 9-11). Kita harus membuat "melodi dalam hati kita” (Efesus 5:19), alat yang dibuat oleh Allah, bukan alat yang dibuat oleh manusia! Allah juga tidak memerintahkan kita untuk memiliki biduan khusus dalam ibadah kita seperti paduan suara. Setiap orang Kristen harus memuji Tuhan dengan lagu pujian sama seperti saat setiap orang harus mengambil Perjamuan Tuhan untuk dirinya sendiri. Tujuan ibadah kita kepada Allah bukan untuk menjadi hiburan bagi diri kita. Oleh karena itu, apa yang kita lakukan dalam ibadah tidak didasarkan pada apa yang menarik bagi indra fisik kita, tetapi harus didasarkan pada apa yang menyenangkan Allah!

Orang Kristen sejati mau menyembah Allah.

Sesungguhnya tidak mungkin seorang Kristen sejati tidak menyembah Allah. Ketika kita mengerti kebesaran Allah, kemuliaan-Nya, keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan kekuatan-Nya, dan merenungkan kemurahan-Nya yang tak terbatas dalam mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, hati kita akan meluap-luap. Kita ingin "senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya” (Ibrani 13:15). (Truth For The World, HT)

Blog Artikel

Artikel Terkait

Back to Top

Cari Artikel