Menu Melayang

sabdainjil@gmail.com

Rabu, 17 Mei 2023

Akankah Yesus Memerintah di Bumi Selama 1.000 Tahun?

Kaum pramilenialis percaya bahwa suatu saat Kristus akan kembali ke bumi ini, mendirikan kerajaan duniawi, dan memerintah di sini seribu tahun. Menurut teori ini, hal ini akan terjadi sebelum kebangkitan dan penghakiman terakhir.

Kata "milenium" tidak ada di dalam Alkitab, dan juga konsep pramilenialisme tidak ditemukan dalam Kitab Suci. “Milenium” berarti “seribu tahun,” dan dengan awalan "pre" berarti "sebelum" seribu tahun.” Kaum Premilenialis percaya bahwa Kristus akan datang untuk mendirikan kerajaan-Nya di bumi ini, dan menguasainya selama seribu tahun. Salah satu doktrin yang paling berbahaya yang terkandung dalam teori pramilenial adalah bahwa "kesempatan kedua” akan diberikan kepada banyak orang jahat pada saat kebangkitan mereka. Teks bukti utama yang digunakan oleh kaum pramilenialis adalah Wahyu 20:4. “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.”

Banyak hal yang diajarkan di dalam kitab Wahyu telah “dinyatakan” kepada Yohanes (Wahyu 1:1). Untuk menyatakan sesuatu adalah untuk mengajar dengan tanda, simbol dan bahasa kiasan. Perhatikan bahwa ayat ini tidak mengatakan apa-apa sama sekali tentang kebangkitan tubuh orang-orang kudus. Juga tidak disebutkan kapan pemerintahan seribu tahun akan terjadi, atau di mana. Jadi, teori bahwa Kristus akan kembali ke bumi dengan orang-orang kudus ini, dan membangun pemerintahan harfiah di sini selama seribu tahun, bahkan tidak diisyaratkan di ayat ini. Oleh karena itu, ayat ini telah diselewengkan oleh mereka yang mencoba menggunakannya sebagai bukti teori mereka.

Haruskah kita menganggap semua yang ditulis Yohanes sebagai hal harfiah? Baca ayat tiga di pasal dua puluh dan beri tahu kami jika jurang maut yang tidak berdasar itu benar-benar tidak memiliki dasar. Perhatikan juga kata kerja di ayat empat: “Aku melihat,” “diserahkan kuasa untuk menghakimi," "telah dipenggal kepalanya," " mereka hidup kembali dan memerintah.” Kaum pramilenialis sering bersikeras untuk menerapkan secara harfiah ayat ini, tetapi dalam argumen mereka, mereka mengubah kata kerja past tense (bentuk lampau) ini menjadi future tense (bentuk akan datang), dan mengatakan akan hidup dan akan memerintah. Mereka juga bersikeras bahwa pemerintahan akan berlangsung di bumi ini, tetapi ayat ini tidak mengatakan satu kata pun tentang di mana pemerintahan itu akan dijalankan. Jika kita mengartikan ayat ini dalam bahasa harfiahnya, pemerintahan itu justru telah berlangsung, karena kata kerja yang digunakan adalah past tense (bentuk lampau). Ayat ini mengatakan "jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya" hidup kembali dan memerintah bersama Kristus seribu tahun, tetapi para premilenialis juga memasukkan banyak orang yang tidak akan mati pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali.

Perhatikan juga bahwa ayat ini tidak mengatakan berapa lama Kristus akan memerintah atau di mana. Untuk mengatakan bahwa “Susie tinggal dan bekerja dengan Elmer di pertanian dua puluh lima tahun” bukan untuk mengatakan berapa lama Elmer tinggal dan bekerja di pertanian. Jadi jiwa orang-orang yang “telah dipenggal kepalanya” hidup kembali dan memerintah bersama Kristus, tidak memberikan petunjuk tentang berapa lama pemerintahan Kristus. Juga, pemerintahan ini hanya mencakup kelompok orang-orang kudus tertentu - mereka yang dipenggal kepalanya, atau para martir - tidak ada yang lain.

Oleh karena itu, kita dapat dengan jelas melihat dari sebelumnya bahwa Wahyu 20 tidak berisi sedikit pun petunjuk bahwa Kristus akan datang ke bumi untuk membangun kerajaan harfiah. Ayat ini maupun ayat lain tidak mengajarkan akan adanya "kesempatan kedua" agar keselamatan diperluas kepada mereka yang meninggal dalam keadaan tidak selamat.

Tak satu pun dari kaum pramilenialis yang saya kenal akan menegaskan bahwa binatang di dalam Wahyu 20:4 adalah binatang harfiah. Mereka juga tidak bisa menunjukkan bahwa seribu tahun adalah lama pemerintahan harfiah di bumi.

Dalam Wahyu 20 tidak ada yang dikatakan tentang tubuh dari jiwa-jiwa yang dipenggal kepalanya dibangkitkan. "Jiwa-jiwa" bisa hidup tanpa tubuh mereka dibangkitkan, karena jiwa tidak bergantung pada tubuh untuk kelanjutan keberadaannya (Matius 10:28). Juga, ada kebangkitan kiasan dalam Alkitab. Membawa kaum Israel keluar dari penawanan digambarkan seperti membawa mereka keluar dari kuburan mereka (Yehezkiel 37:1-15). Dalam pengertian kiasan, Yohanes Pembaptis disebut Elia; bukan Elia yang benar-benar dibangkitkan dari antara orang mati, tetapi Yohanes dalam roh dan kuasa Elia. "Seribu tahun" mengacu pada periode waktu ketika para pengkhotbah Injil yang setia dengan berani akan menentang agama-agama palsu.

Tidak ada yang tahu bahwa "seribu tahun” yang disebutkan adalah seribu tahun harfiah. Ini mungkin berarti jangka waktu yang lama. Ketika seorang pengkhotbah berspekulasi tentang bahasa kiasan, dengan membuatnya harfiah, dan mencoba menafsirkan nubuatan yang tidak pernah digenapi dan membuat pernyataan positif tentang hal itu, Anda mungkin yakin bahwa dia tidak tahu apa yang dia bicarakan.

Kita telah melihat bahwa kaum premilenialis, yang mengajarkan bahwa Kristus akan datang ke bumi dan mendirikan kerajaan-Nya dengan pemerintahan harfiah, menggunakan Wahyu 20 sebagai bukti. Kita telah menunjukkan bahwa ayat ini diselewengkan untuk mengajarkan hal yang demikian padahal faktanya sebagai berikut:

1. Kitab Wahyu telah ditulis sebagian besar dalam bentuk tanda dan simbol, yang arti harfiahnya tidak dapat dilampirkan;

2. Ayat ini tidak menyebutkan kebangkitan tubuh orang-orang kudus;

3. Tidak disebutkan kapan atau di mana pemerintahan seribu tahun akan berlangsung;

4. Ayat ini tidak menyarankan gagasan bahwa Kristus akan kembali ke bumi dengan orang-orang kudus yang mati dan mendirikan pemerintahan duniawi, harfiah;

5. Jika kita mengartikan ayat ini secara harfiah, maka kata kerjanya dalam bentuk past tense (masa lampau), yang menunjukkan pemerintahan sudah terjadi, dan tidak ada pemerintahan masa akan datang di bumi terindikasi;

6. Ayat ini hanya menyebutkan orang-orang yang telah mengalami kemartiran, tetapi kaum premilenialis juga memasukkan mereka yang masih hidup ketika Kristus datang;

7. Walaupun ayat ini mengatakan jiwa-jiwa memerintah seribu tahun, namun tidak disebutkan di mana, juga tidak disebutkan berapa lama Kristus memerintah;

8. Hanya mereka yang “dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus” yang termasuk, namun orang-orang yang jahat dikecualikan, dan tidak ada janji "kesempatan kedua;"

9. Tidak ada penganut paham pre-milenial yang akan mengatakan bahwa "binatang" dan "patung"-nya harus diartikan secara harfiah. Jadi bagaimana seseorang bisa menuntut penerapan harfiah terhadap "seribu tahun?"

10. Ayat ini tidak mengatakan bahwa Kristus akan kembali ke bumi sebelum atau bahkan di awal pemerintahan ini. Ayat ini tidak mengatakan bahwa baik Kristus atau "jiwa-jiwa" ada di bumi pada masa pemerintahan.

Setiap pelajar Alkitab yang jujur harus menyimpulkan bahwa baik Wahyu 20, maupun ayat lain, tidak mengajarkan bahwa Kristus akan benar-benar memerintah di bumi ini seribu tahun. (Truth For The World, HT)

Blog Artikel

Artikel Terkait

Back to Top

Cari Artikel