Menu Melayang

sabdainjil@gmail.com

Kamis, 27 April 2023

Ibadah Yang Benar


Pendahuluan

Manusia, di setiap zaman, peradaban, dan lokasi, dengan semangat dalam gambar Penciptanya dan dengan kerinduan untuk bersekutu dengan Penciptanya, secara alami menyembah sesuatu (Kis. 17:22-23). Orang Kristen dengan benar mengakui bahwa hanya satu Wujud saja yang layak untuk pernghormatan kita - Allah, Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta (Kis 10:25-26; Wahyu 19:10). Tapi, bagaimana kita menyembah Allah?

Definisi

Kata Ibrani yang biasa diterjemahkan “menyembah” dalam Perjanjian Lama “pada dasarnya berarti ‘sujud.’... Ini adalah tindakan eksternal dari sikap internal” (Mounce. 810). Karena itu, pemazmur menasihati, “Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita” (Mazmur 95:6). Kata Yunani yang biasa diterjemahkan “menyembah” dalam Perjanjian Baru sejajar artinya “(tersungkur dan) menyembah, bersujud kepada, bersujud di hadapan, melakukan penghormatan kepada” (Arndt & Gingrich. 723; lih. Wahyu 11:16). Jadi, ibadah adalah “suatu tindakan penghormatan atau menghormati” (Vine: Perjanjian Baru. 686).

Ibadah yang Benar

“Ibadah yang benar”, ibadah yang berkenan kepada Allah, adalah “dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:19-24). Memuliakan Allah "dalam roh" berarti melakukannya dengan sikap yang benar (lih. Roma 12:11), dari hati. Seperti yang dikatakan pemazmur, “... Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku...” (Mazmur 111:1). Menyembah “dalam kebenaran” adalah sesuai dengan Firman Tuhan (Yohanes 17:17). Kita harus menghormati Allah dengan cara yang Dia ajarkan dalam Firman-Nya. Jika kita menyembah menurut keinginan kita sendiri, tidak selaras dengan Perjanjian Baru, kita bersalah atas “ibadah buatan sendiri” (Kolose 2:20-23, NASB, ISV, ESV).

Dalam Roh

Apakah ciri-ciri ibadah yang benar “dalam roh”? Penghormatan seperti itu harus “dengan akal” (1 Korintus 14:14-15). Untuk beribadah kita harus memahami apa yang dikatakan dan dilakukan dan dipikirkan tentang apa yang kita lakukan.

Penghormatan dalam roh harus teratur. Rasul yang diilhami memperingatkan, "Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera" (1 Korintus 14:33). Dia memerintahkan, “segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur” (ayat 40). Adalah salah bila mengikat suatu tatanan ibadah tertentu, tetapi sama berdosanya bila beribadah dengan cara yang ceroboh. Perintahnya sederhana. Itu diperintahkan Allah.

Ibadah yang benar adalah menunjukkan hormat, yaitu hormat kepada Allah. “Allah disegani dalam kalangan [perhimpunan] orang-orang kudus, dan sangat ditakuti [dihormati] melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya” (Mazmur 89:8; bdk. Ibrani 12:23-29).

Penghormatan ini harus tulus. Kita harus berkumpul karena kasih kepada Allah dan keinginan untuk bersekutu dengan-Nya (Mazmur 122:1). Apakah jam ibadah adalah pekerjaan yang membosankan atau kesempatan yang menyenangkan bagi Anda? Kita seharusnya tidak terlibat dalam elemen-elemen ibadah penghormatan hanya untuk dilihat dan dipuji manusia (Matius 6:1,5).

Keindahan dalam ibadah yang Allah tuntut adalah “berhiaskan kekudusan” (Mazmur 29:2). Menjadi "kudus" berarti terpisah dari dosa. Orang Kristen adalah “imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah” (1 Petrus 2:5). Allah tidak menuntut bahwa Anda harus memiliki suara yang indah untuk menyanyikan pujian-pujian kepada-Nya, tetapi Dia memerintahkan agar Anda memiliki kehidupan yang indah. Seseorang tidak bisa hidup dalam dosa dan memberikan penghormatan suci kepada Allah.

Ibadah dalam roh bersifat instruksional. Salah satu alasan utama orang Kristen berkumpul adalah “saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibrani 10:24-25). Dalam perhimpunan kita, “semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun" (1 Korintus 14:26). Akhirnya, ketika kita memuliakan Bapa dalam roh, kita mengesampingkan kemegahan. Pertunjukan yang sia-sia dari paduan suara yang terdengar indah, daya tarik dekorasi yang mahal dan hiasan bangunan, dan iming-iming liturgi duniawi dan upacara tidak memiliki tempat dalam ibadah Perjanjian Baru yang sederhana. Kemegahan seperti itu merupakan daya tarik bagi jasmani manusia, sedangkan ibadah yang benar adalah kurban yang bersifat rohani kepada Allah (Roma 8:5-8).

Dalam Kebenaran

Ibadah yang benar adalah dalam "kebenaran". Apakah tindakan-tindakan ibadah yang diotoritaskan dalam Perjanjian Baru bagi orang Kristen?

Allah menyetujui pengajaran dan pemberitaan firman-Nya (Kis. 20:7). Penginjil harus "memberitakan firman", bukan pendapatnya, cerita lucu, kesaksian pribadi, filsafat manusia, atau kredo denominasi (2 Timotius 4:1-5). Kita harus dibangun, bukan dihibur.

Allah mengizinkan kita "menyisihkan sesuatu dan menyimpannya", yaitu persembahan, sebagai tindakan penghormatan publik pada hari pertama dalam minggu saat perhimpunan orang-orang kudus (1 Korintus 16:1-2). Bagian ini mengungkapkan lima hal penting dalam mengumpulkan persembahan dan bagaimana gereja mengumpulkan uang yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaannya. Kapan kita harus memberi? “Pada hari pertama dalam minggu itu.” Siapa yang harus memberi? “Kamu masing-masing.” Apa yang harus kita lakukan? “Menyisihkan dan menyimpannya di rumah,” yaitu, memberi sebagai penatalayan untuk menerima berkat-berkat dari Allah kita untuk melayani Dia. Bagaimana seharusnya kita memberi? "...sesuai dengan apa yang kamu peroleh....” Mengapa persembahan harus dikumpulkan? “... supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang…”, yaitu, agar jemaat dapat melaksanakan misinya tanpa keadaan darurat kontribusi.

Penghormatan yang benar termasuk makan Perjamuan Tuhan sebagai peringatan akan pengorbanan Yesus bagi kita (1 Korintus 11:23-26). Perayaan peringatan ini harus diadakan dengan makan roti yang tiada beragi dan minum anggur yang tiada beralkohol oleh orang Kristen dalam perhimpunan pada hari pertama dalam minggu (Kisah Para Rasul 20:7). Sama seperti perintah kepada orang Yahudi untuk “ingatlah hari Sabat” (Keluaran 20:8) berarti setiap hari Sabat, demikian juga contoh yang disetujui untuk memecahkan roti (dan minum cawan) “pada hari pertama dalam minggu itu” berarti setiap hari pertama dalam minggu itu.

Doa adalah bagian penting dari ibadah umum (Kis. 20:36).

Akhirnya, kehendak Kristus mengajarkan menyanyi sebagai tindakan ibadah yang benar (Efesus 5:18-19). Allah telah menentukan jenis musik yang Dia inginkan - bernyanyi (vokal) (Efesus 5:19). Ini menghilangkan jenis lain musik – bermain instrumen atau alat musik. Dia juga memperkenalkan jenis-jenis lagu yang harus kita nyanyikan – “mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani” (Kol. 3:16).

Kesimpulan

Bapa kita hanya akan menerima satu jenis pemujaan, penyembahan yang “benar”. Penghormatan seperti itu harus “dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:23-24). Apakah ibadah Anda berkenan kepada Allah? Apakah Anda menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran? (Diterjemahkan dengan adaptasi seperlunya dari materi Bible Correspondence Course, Alih bahasa: Harun Tamale, S.Th., MPS.)

Blog Artikel

Artikel Terkait

Back to Top

Cari Artikel